Jakarta (Dikdas): Berdasarkan catatan laman Data Pokok Pendidikan Dasar per 18 Juli 2014, penjaringan data peserta didik, satuan pendidikan, dan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) secara nasional mencapai 98,1%. Angka ini terhitung sangat baik mengingat waktu penjaringan data untuk semester II tahun pelajaran 2013/2014 ditutup pada 25 Juli 2014. Penjaringan semester I tahun pelajaran 2014/2015 dimulai Agustus 2014.
Demikian dikatakan Supriyatno, M.A., Kepala Sub Bagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Jumat siang, 18 Juli 2014. Capaian 98,1% pada minggu ke-2 Juli tersebut, jelasnya, merupakan prestasi yang cukup membanggakan.
Penjaringan tiga entitas data pokok pendidikan yang kini masih bergulir, lanjut Supriyatno, berkisar pada perbaikan dan pelengkapan data siswa yang sudah masuk serta sinkronisasi data Nomor Induk Siswa Nasional.
Supriyatno mengaku gembira dengan kondisi ini. Sebab kesadaran pihak sekolah dan dinas pendidikan pada kelengkapan data semakin meningkat. Dengan makin massifnya pemanfaatan Dapodik sebagai database berbagai program seperti Bantuan Operasional Sekolah, Bantuan Siswa Miskin, tunjangan guru, dan rehabilitasi sekolah, kualitas data siswa, PTK, dan sekolah semakin meningkat.
Imbas lainnya adalah pada pola pemberian bantuan. Kelengkapan data satuan pendidikan pada Dapodik, misalnya, akan mengubah perencanaan berbasis proposal (proposal-based planning) menjadi perencanaan berbasis data (data-based proposal).
“Rehabilitasi sekolah rusak juga mengacu data Dapodik. Kita tinggal menentukan saja sekolah mana yang layak dapat bantuan tanpa menjaring proposal,” ujar Supriyatno. “Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, semua program blockgrant yang ada di Ditjen Dikdas menggunakan data Dapodik.”* (Billy Antoro)
Sumber artikel : Kesadaran pada Kelengkapan Data Meningkat – Ditjen Dikdas
No comments:
Post a Comment